Domain Baru

Setelah sekian lama saya berkecimpung di dunia per-blog-an, meskipun sampai sekarang masih tetap terkesan berjalan di tempat, yang karena mungkin disebabkan kekurang konsistenan saya dalam mengupdate artikel di blog ini, akhirnya saya bisa menggunakan domain top level.
Apa itu domain top level? Kamu mungkin sering berselancar dan menemukan blog atau website dengan alamat www.xxxxxxxx.com. Nah itulah yang disebut domain top level. Lalu apa yang membedakan dengan domain yang bukan top level? Tentu saja dilihat dari alamatnya itu saja sudah bisa diketahui. Ya, domain top level tidak lagi menumpang pada subdomain tertentu, misalnya alamat blog saya ini dulu adalah www.krisna-prasetyo.blogspot.com yang tentu saja menumpang pada subdomain blogspot. Tapi setelah saya punya domain top level, alamat blog saya sekarang tidak lagi menumpang pada subdomain blogspot meskipun layanan blog ini masih menggunakan dukungan blogspot (blogger).
Bagaimana saya mendapatkan domain top level ini sebenarnya berawal dari postingan iseng saya di jejaring sosial twitter. Yang kemudian entah bagaimana bisa sampai ke akun penyedia domain dan hosting yang berdomisili di Jogjakarta. Dari situ saya pun ditawari domain top level dengan harga promo. Tawaran yang menarik, pikir saya. Langsung saja saya tindaklanjuti dengan berkunjung ke website yang bersangkutan. Saya order alamat domain saya dan disetujui. Kemudian saya transfer senilai yang telah disepakati. Tapi kemudian timbul tanda tanya setelah saya menerima email balasan dari pihak penyedia domain. Di email tertulis saya tidak akan bisa menggunakan domain tersebut karena saya hanya membeli domain tidak dengan hostingnya kecuali saya telah memiliki hosting sendiri. Nah, apalagi ini? Menurut Google, karena saya cari di Google, Hosting adalah suatu space atau tempat di internet yang kita gunakan untuk menyimpan data-data situs kita. Entah itu situs perusahaan, situs pribadi, situs blog, dan lain sebagainya. Setiap situs yang ingin kita onlinekan sehingga banyak orang bisa mengaksesnya, harus disimpan pada suatu host. Saya pikir lagi emang iya juga ya, kalau saya hanya memiliki domain dan tidak mempunyai space di server trus mau ditempatin dimana domain saya. Langsung saja saya menghubungi lagi situs penyedia domain tersebut, saya order lagi hosting untuk satu tahun. Ada beberapa pilihan yang bisa dipilih dan dengan fasilitas yang berbeda-beda. Saya memilih hosting yang memiliki fasilitas webmail. Apa itu webmail? Mungkin kamu pernah menjumpai atau bahkan mengirim email ke alamat email seperti mail@xxxxx.com atau yang lainnya yang tidak menggunakan email-email gratis seperti Yahoo, Gmail, dan lain sebagainya. Yang didapatkan tentu lebih dari layanan email gratis. Sepanjang pengetahuan saya email seperti ini bisa diakses menggunakan aplikasi email komputer baik Windows maupun Mac. Seperti contohnya Windows Live Mail atau Microsoft Outlook, yang tentu akan berfungsi jika dengan pengaturan yang benar. Jadi untuk mengakses email kamu, seperti mengecek Inbox, mengirim email dan lain sebagainya, tidak harus dengan membuka browser dan mengetikkan alamat Gmail maupun Yahoo .
Lalu bagaimana memilih penyedia domain dan hosting yang bagus? Ada sebuah pengalaman dari teman saya yang sudah lama menggunakan domain top level untuk blognya. Beberapa hari yang lalu saya akses blog tersebut. Tapi tidak muncul apa-apa. Kosong, putih, bersih. Saya tanyakan ke si empunya blog dan ternyata masa kontraknya satu tahunnya habis. Dan parahnya semua masalah administrasi dia dengan penyedia domain tersebut dipegang orang lain sehingga dia tidak punya koneksi langsung ataupun semacamnya ke penyedia domain tersebut sehingga proses memperpanjang kontrak domainnya menjadi sulit. Dan sialnya lagi situs penyedia domain tersebut pun menghilang entah kemana. Berangkat dari pengalaman itu, saya pun lebih berhati-hati dalam memilih penyedia domain dan hosting. Yang saya lihat pertama kali tentu contact person dari sang penyedia layanan domain dan hosting tersebut. Terutama ada gak sih alamat kantornya, no telepon kantornya dan nama-nama orang yang bertanggungjawab atas perusahaan tersebut. Kalau ada, bisa dipastikan perusahaan itu bonafit dan anda layak mempercayainya.
Terus apa yang bisa kamu dapatkan dari domain top level tersebut? Sepengetahuan saya, banyak. Pertama dari segi prestise blog. Kalian tentu paham blog dengan domain top level akan mempunyai prestise jika dibandingkan blog dengan subdomain, karena ya, domain-domain top level seperti itu didapatkan tidak dengan cuma-cuma alias berbayar. Meskipun biayanya tidak semahal yang dibayangkan tapi tetap saja blog dengan domain top level akan memiliki nilai lebih daripada blog dengan subdomain. Lalu yang kedua menurut saya adalah dari segi estetika penulisan alamat blog. Sekarang coba kamu perhatikan alamat blog saya dulu, www.krisna-prasetyo.blogspot.com dengan alamat baru blog ini yang menggunakan domain top level, www.krisnaprasetyo.com , lebih enak dilihat yang mana? Tentu yang menggunakan domain top level lebih enak dilihat dan mudah dihafal. Karena hanya menyebutkan nama alamatnya saja tidak dengan domain tumpangannya. Hal ini sangat menguntungkan dalam meningkatkan kunjungan ke blog. Meskipun hal ini sebenarnya relatif karena jelas tingkat kunjungan blog lebih ditentukan dari isi blog tersebut. Jadi meskipun dengan domain top level tetapi isi blognya tidak menarik tentu yang berkunjung pun akan sedikit. Yang ketiga mungkin lebih personal, saya ingin membuktikan keseriusan saya dalam me-ngeblog . Karena saya bisa memunculkan apa saja yang ada di pikiran saya, di hati saya ke dalam blog ini. Dan kedepannya blog ini pun akan saya jadikan identitas saya yang bisa diakses oleh semua orang yang membutuhkan informasi tentang saya .
Share on :

Now, it's your turn !

Important : If you are looking for further clarification, advice or support, please address by email.