Disabilitas dan Pandangan Masyarakat, Sudahkah Mereka Mendapatkan Haknya?

Kelahiran, kematian, pertemuan, perpisahan adalah takdir yang telah digariskan Tuhan sejak manusia lahir, dan setiap manusia tidak bisa mengelak darinya. Salah satu takdir Tuhan adalah kenyataan bahwa tidak semua manusia dilahirkan dalam kondisi sempurna. Ya, disabilitas (dahulu disebut cacat) adalah salah satu bentuk dari takdir Tuhan, dan tidak seorang pun bisa mengelak darinya. Setiap orang pasti tidak ingin memiliki kekurangan, tapi karena ini adalah takdir Tuhan apa mau dikata. Seorang penyandang disabilitas pasti sudah bisa menerima kekurangan yang dibawanya sejak lahir. Tapi apakah masyarakat sekitar juga melakukan hal serupa? menerima penyandang disabilitas seperti manusia lainnya? Tunggu dulu, hal yang satu ini masih patut dipertanyakan.
Janganlah muluk-muluk, menuntut pemerintah menyediakan fasilitas umum yang memfasilitasi penyandang disabilitas, tapi mulailah dari diri kita sendiri. Sudahkah masyarakat luas menerima kehadiran penyandang disabilitas dan memberikan hak-haknya setara dengan manusia lainnya?? Banyak contoh diluar sana, masyarakat cenderung melihat para penyandang disabilitas sebagai pusat perhatian, sesuatu yang harus dilihat untuk kemudian sikap enggan yang ditunjukkan. Entah enggan untuk berjalan bersama, enggan untuk berdekatan, seakan-akan penyandang disabilitas dianggap sebagai mahkluk luar angkasa. Hal yang sebenarnya sangat tidak bermoral. Apa yang salah dengan mereka? Hanya takdir yang membuat mereka berbeda. Lantas apakah kita punya hak untuk membeda-bedakan mereka dengan masyarakat pada umumnya?
Di jaman yang semakin modern ini, sudah bukan jamannya penyandang disabilitas dianggap sebelah mata. Tengok saja gelaran Para Olimpiade, Olimpiade yang khusus untuk para penyandang disabilitas. Lihat prestasi cemerlang mereka yang beberapa bahkan melampaui prestasi manusia pada umumnya. Sudah waktunya masyarakat modern mengubah stigma mereka terhadap penyandang disabilitas. Menerima kehadiran mereka di tengah-tengah kita tanpa sedikitpun perasaan berbeda dan memberikan hak-hak mereka setara dengan manusia pada umumnya. Pemerintah, bagaimanapun memegang peran utama dalam hal ini. Salah satunya tentu dengan menyediakan fasilitas umum yang bersahabat dengan penyandang disabilitas. Akses-akses jalan, akses untuk angkutan umum, taman kota, pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah dan fasilitas umum lainnya harus sebisa mungkin bersahabat dengan para penyandang disabilitas. Dan sebaiknya benar-benar bersahabat.
Bukan hanya kedok seperti yang saya lihat di sebuah kampus ternama di Surabaya. Akses tangga memang sudah dilengkapi jalur khusus penyandang disabilitas, tapi menurut saya sangat tidak bersahabat dengan mereka. Bagaimana tidak, akses tersebut dibuat sangat curam. Untuk orang biasa mungkin enak saja lewat disitu, tapi bagi pengguna kursi roda?. Saya berani jamin mereka akan kesulitan untuk naik dan turun. Ini yang saya sebut hanya kedok saja dengan menyediakan fasilitas untuk penyandang disabilitas tapi tidak benar-benar bersahabat dengan mereka. Bukan hanya pemerintah, masyarakat luas, dalam hal ini pengguna internet, juga harus berperan aktif mendukung para penyandang disabilitas untuk mendapatkan haknya. Internet, sebagaimana kita ketahui adalah media paling laris saat ini. Mungkin masih kalah dengan televisi, tapi kedudukan internet dalam masyarakat tidak bisa dipandang sebelah mata. Inilah yang mungkin menjadi dasar KARTUNET.COM, sebuah situs yang dibuat sebagai media pewartaan dan sosialisasi isu-isu disabilitas, mengangkat topik ini sebagai jalan untuk memupus anggapan miring masyarakat terhadap penyandang disabilitas. Topik yang kemudian disosialisasikan kepada para Blogger, istilah untuk mereka yang punya dan aktif menulis di blog, untuk membantu mengubah stigma masyarakat terhadap penyandang disabilitas. Karena blog, bagi sebagian orang sudah dianggap gaya hidup dan membaca blog dianggap sebagai hobi bahkan rutinitas. Inilah yang dimanfaatkan oleh KARTUNET.COM untuk menyebarluaskan seruan untuk tidak memandang para penyandang disabilitas berbeda dari masyarakat pada umumnya. Lantas kenapa blog yang menjadi sasaran KARTUNET.COM menyebarkan misinya ke seluruh penjuru negeri? Karena bloggerlah yang bisa memahami sebuah peristiwa dan kemudian mencurahkannya dalam tulisan dengan hati. Sehingga diharapkan apa yang ditulis adalah benar-benar tulus dari hati untuk mengajak masyarakat luas memupus stigma miring penyandang disabilitas.
KARTUNET.COM dan para Blogger berharap agar seluruh masyarakat luas bergandengan tangan bersama dengan para penyandang disabilitas, tanpa sedikitpun perasaan berbeda. Setidaknya bagi para pembaca blog dan penikmat internet pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Semoga dengan cara ini, masyarakat luas mampu menghilangkan anggapan-anggapan negatif terhadap penyandang disabilitas dan mulai menanamkan pemikiran yang berbeda tidak harus dibeda-bedakan, untuk kemudian mewujudkan masyarakat Indonesia yang peduli terhadap sesamanya yang kurang beruntung. Sehingga hak-hak para penyandang disabilitas tidak terenggut oleh keterbatasan mereka. Semoga...
Anda pun bisa ikut mendukung gerakan mulia ini, sampaikan pendapat anda dengan menulis sebuah komentar tentang artikel ini. Anda juga bisa mengajak teman-teman anda untuk ikut peduli terhadap para penyandang disabilitas dengan menyebarluaskan artikel ini ke akun jejaring sosial anda. Dan mari kita bergandengan tangan bersama untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang inklusif, sadar dan peduli terhadap saudara kita yang kurang beruntung.
Share on :

Now, it's your turn !

Important : If you are looking for further clarification, advice or support, please address by email.